Nah, ini adalah cara sederhana memotivasi diri dalam bekerja, namun hasilnya sangat ampuh, plus berpahala. Apa itu? Ya, caranya ialah dengan bersyukur. Syukuri Anda memiliki pekerjaan. Banyak orang yang antri menginginkan posisi Anda dan sekarang Anda sudah memilikinya. Bukankah ini nikmat yang perlu Anda syukuri?
Masalahnya, dengan berbagai masalah dan ketidakpuasan, kita suka lupa bersyukur. Dalam pikiran kita, selalu saja yang terpikirkan adalah hal-hal yang tidak kita sukai atau tidak menyenangkan. Kondisi pikiran seperti ini akan menjauhkan kita dari bersyukur, pikiran jadi negatif, dan banyak energi terbuang tak berarti. Emosi negatif adalah kebocoran energi terbesar.
Anda boleh kecewa dengan lingkungan atau atasan Anda, namun Anda tetap harus mensyukuri nikmat Anda bisa bekerja di tempat bekerja saat ini. Bukankah pekerjaan ini masih dibutuhkan dan bermanfaat bagi Anda? Ya, tentu saja, buktinya Anda masih bekerja. Jika tidak bermanfaat, seharusnya sejak dulu sudah ditinggalkan.
Ingat nikmat ini, syukurilah agar Allah menambah nikmat Anda.
Cara Yang Tidak Boleh Dilewatkan Dalam Memotivasi Diri Saat Bekerja
Dan satu hal paling penting dan tidak boleh dilewatkan adalah motivasi kerja untuk ibadah. Bekerja adalah dalam rangka Anda mencari rezeki halal dan memberi nafkah bagi anak dan keluarga Anda. Ini adalah ibadah. Untuk itu tidak boleh dilakukan dengan asal atau seenaknya. Ingat, ibadah itu untuk Allah, aneh rasanya jika kita melakukannya asal-asalan.
Saat kita sadar bahwa bekerja itu ibadah, ini akan menambah motivasi bagi kita agar kita bekerja dengan serius, dengan cara-cara sesuai syariat, dan tentu saja dengan niat ikhlas, beribadah hanya karena Allah. Bukan berarti tidak berharap imbalan, tetapi justru kita bekerja keras mendapatkan imbalan untuk menafkahi keluarga dengan ikhlas.
Ada dua syarat agar bekerja kita bernilai ibadah:
- Bekerja sesuai dengan syariat: tidak bekerja di tempat yang diharamkan dan menjalankan pekerjaan dengan cara-cara yang tidak dilarang oleh agama.
- Niatkan bekerja dengan ikhlas. Selalu perbaharui niat kita setiap saat agar bekerja kita selalu bernilai ibadah.
Jadi tidak cukup hanya dengan niat. Bekerja di tempat yang diharamkan tetap haram meski pun niatnya untuk memberi nafkah. Begitu juga bekerja dengan cara-cara yang dilarang juga tidak akan menjadi ibadah meski niatnya baik. Sebaliknya, saat Anda sudah bekerja ditempat yang diridlai Allah, tetapi niatnya hanya semata mencari uang, tidak akan bernilai ibadah.
Tidak harus bekerja di lembaga atau perusahaan syariah. Anda bekerja diperusahaan dagang biasa, selama yang diperdagangkannya tidak dilarang dan dilakukan dengan cara yang tidak dilarang juga, itu sudah pekerjaan yang sesuai syariah. Jadi, tidak perlu dipersempit harus di lembaga atau perusahaan syariah saja. Tempat bekerja itu luas. – Kang Rahmat