Sebagai penghormatan atas wujud perjuangan kaum perempuan, simbol persamaan emansipasi wanita dalam perubahan menuju indonesia yang lebih baik. Kartini ada sebagai pahlawan, bukan dengan tindakan kekerasan demi memperjuangkan kebenaran yang diyakininnya.
Setelah beberapa dekade meninggalnya Kartini, pergerakan wanita semakin terasa dan membawa dampak luar biasa. Di masa kini melihat kaum perempuan berada di posisi kepemimpinan bukanlah hal yang begitu tabu lagi, meskipun adat ketimuran yang bangsa ini punya juga tidak sepenuhnya punah, terutama budaya patriarki.
Di berbagai daerah hari Kartini biasa diperingati dengan cara menggunakan baju adat daerah-daerah yang ada di Indonesia. Dilihat dari korelasi antara baju adat dan perjuangan R. A. Kartini itu sendiri mungkin tidak begitu tepat tapi momentum ini bisa membuat rasa nasionalisme anak bangsa generasi muda ada dan bertumbuh sebagai penyegar dan penyemangat untuk membangun bangsa.
Kali ini Rabu 1/4/15 Lembaga sosial dan kemanusiaan Dompet Sejuta Harapan (DSH) bekerja sama dengan Pemkab Klaten, FORMIMA (Forum Silaturahmi Majelis Ilmu Muslimah) dan kelompok pengajian An Nafia peringati hari Kartini bersama di Gedung Sunan Pandanaran Klaten dengan menggelar Pengajian Akbar bersama Peggy Melati Sukma seorang motivator hijrah bersama komunitas Akhwat Bergerak dan Majelis Inspirasi Keliling Negeri.
Acara yang di hadiri oleh 1200 muslimah anggota pengajian dari majelis taklim dan juga ibu-ibu PKK ini berlangsung khikmat. Dan ada satu hal yang sempat menjadi perhatian para jamaah yang hadir, Penulisan Al Quran satu jam satu mushaf, dimana setiap peserta bersama menulis Al Quran dengan menggunakan Al Quran tulis metode follow the line yang di terbitkan CV Sahabat salah satu penerbit Al Quran di kota klaten. Dengan penulisan Al Quran secara bersama dan dengan metode yang sangat sederhana ini di harapkan bisa membentuk karakter qurani dan mempunyai sifat yang baik. Selain itu dengan menulis dari kanan ke kiri melatih otak kanan dan mempertajam daya ingat.
Sebuah kebanggaan dari jamaah yang ikut terlibat setelah menyelesaikan Al Quran tulis, dimana ini merupakan salah satu record yang di capai oleh jamaah pengajian bisa menyelesaikan penulsian Al Quran hanya dalam waktu satu jam.
Musaf tersbut di serahkan secara simbolis kepada Peggy sebagai bentuk penghargaan atas kegigihannya berhijrah dan menjadi seorang da’iyah yang senantiasa memotivasi dan mengajak generasi kartini masa kini menjadi muslimah yang baik dan tetap berjuang membangun negeri ini.