Al Quran merupakan mu’jizat istimewa yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Warisan dahsyat bagi umat muslim sebagai petunjuk mulia di berbagai zaman. Al Quran pula sebagai penerang dan pelembut hati bagi pembacanya yang ikhlas. Namun kebanyakan umat muslim masih yang belum tergerak untuk senantiasa bermesraan dengannya, memahami dan mengamalkannya. Tidak heran banyak umat muslim yang memiliki hati yang keras dan sulit diajak kepada kebaikan.
Sebenarnya amat banyak kesan buruk yang akan menimpa manusia sekiranya mereka melupakan atau meninggalkan tuntutan Al-Quran.
1. Buta matahati
Al-Quran merupakan petunjuk bagi manusia di dunia ini. Siapa yang melupakan dan meninggalkannya tidak akan dapat melihat kebenaran Allah kerana matahatinya telah gelap dan ditutupi daripada cahaya kebenaran.
“Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada” (al-Hajj: 46)
2. Keras hati
Hati yang jauh dari petunjuk Allah menjadi keras dan sukar untuk menerima kebenaran sehingga disifatkan oleh Allah lebih keras daripada batu.
“Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang berimanuntuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan ramai diantara mereka menjadi orang-orang fasik” (al-Hadid: 16)
3. Sempit dada
Apabila kita bergantung kepada salain Allah (makhluk) maka kita akan bergantung kepada sesuatu yang lemah dan tidak memiliki apapun. Kita akan merasa sempit apabila bergantung selain kepada Allah apabila tidak mampu memenuhi kehendak dan keinginan kita.
“Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendakiNya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak…” (al-An’am: 125)
4. Lupa terhadap diri sendiri
Hubungan Allah dengan hamba-hambaNya begitu dekat. Apabila hamba dekat kepadaNya maka Allah lebih dekat lagi. Tetapi apabila hamba melupakan Allah, maka Allah akan melupakan hambaNya, bahkan menjadikan mereka lupa akan diri mereka sendiri.
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, sehingga Allah menjadikan mereka lupa akan diri sendiri. Mereka itulah orang-orang fasik” (al-Hasyr: 19)
5. Fasiq
Fasiq merujuk kepada golongan yang keluar dari batasan-batasan yang telah ditentukan oleh Allah swt. Apabila kita melupakan Al-Quran atau meninggalkannya, maka kita telah berada di luar batasan Allah swt sedangkan semua itu disebutkan dan diperingatkan di dalam kitabNya.
“Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahawa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpaan ini? Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkanNya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberiNya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik” (al-Baqarah: 26)