I’tikaf dalam pengertian bahasa berarti berdiam diri yakni tetap di atas sesuatu. Sedangkan dalam pengertian syari’ah agama, I’tikaf berarti berdiam diri di masjid sebagai ibadah yang disunahkan untuk dikerjakan di setiap waktu dan diutamakan pada bulan suci Ramadhan, dan lebih dikhususkan sepuluh hari terakhir untuk mengharapkan datangnya Lailatul Qadr.
Dalam hal ini Rasulullah saw. bersabda :
عن ابن عمر رضي الله عنهما قال :كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يعتكف العشر الأواخر من رمضان ، متفق عليه .
” Dari Ibnu Umar ra. ia berkata, Rasulullah saw. biasa beri’tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan Ramadhan.” (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim)
عن أبي هريرة رضى الله عنه قال كان النبي صلى الله عليه وسلم يعتكف في كل رمضان عشرة أيام فلما كان العام الذي قبض فيه اعتكف عشرين يوما ـ رواه البخاري.
” Dari Abu Hurairah R.A. ia berkata, Rasulullah SAW. biasa beri’tikaf pada tiap bulan Ramadhan sepuluh hari, dan tatkala pada tahun beliau meninggal dunia beliau telah beri’tikaf selama dua puluh hari. (Hadist Riwayat Bukhori).
Dalam kesempatan akhir ramadhan yang penuh berkah ini, DOmpet Sejuta Harapan menyelenggarakan I’tikaf bersama karyawan di masjid Agung al Aqsho Klaten. Tak hanya karyawan saja, iktikaf ini juga di peruntukan untuk umum.
“Iktikaf ini ini sebagai salah satu bentuk ibadah khusus di bulan ramadhan yang secara rutin di selnggarakan oleh DSh di setiap tahunnya, dan peserta iktrikaf ini selain staff dan karyawan DSH juga terbuka untuk umum, siapa saja boleh ikut serta”, ujar Bintoro selaku panitia i’tikaf ramadhan 1437H
Dalam i’tikaf di sediakan makan sahur bersama dan Perserta yang ikut serta tidak di tarik biaya aliasa gratis.
Ada kurang lebih 200 peserta setiap malamnya jamaah yang datang menghadiri kajian iktikaf. HIngga malam ke 27 Ramadahan peserta i’tikaf begitu antusi mengikutirutinitas yang telah di jadwalkan oleh panitia. mulai dari rentetan ceramah dari sejak awal di mulainya iktikaf dengan menghadirkan toko-tokoh masyarakat dari berbagai kalangan orams islam yang ada di klaten.