Fenomena Likuifaksi Gempa Bumi Sulawesi Tengah

Gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Tengah mengakibatkan Fenomena Likuifaksi

Tanah bergerak, bergeser sampai 2km jauhnya. Fenomena yang terjadi setelah gempa ini disebut fenomena likuifaksi. Likuifasi diakibatkan oleh perubahan sifat dari batuan. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan Likuifaksi terjadi di daerah dekat pantai/daerah gempa, pada daerah yang lapisan tanahnya mengandung air.

Lumpur yang keluar dari tanah, membuat bangunan amblas karena efek likuifaksi. Bangunan seolah hanyut. Gejala likuifaksi ini mirip tanah longsor. Dan dalam kekuatan yang cukup tinggi bisa menghanyutkan semua material yang ada di permukaan tanah.

Ada dua jenis likuifaksi. Ada yang berupa semburan air yang keluar dari dalam tanah dan bisa juga berupa lapisan pasir yang menjadi padat karena gempa yang sangat kuat airnya terperas keluar mengalir membawa lapisan tanah seakan-akan hanyut.

Kelurahan Petobo yang mengalami Likuifaksi

Menurut BNPB ada sekitar 700 an rumah yang tertimbun oleh material lumpur hitam. Tidak hanya di Petobo yang mengalami likuifaksi tapi juga di daerah Palu Selatan, Sigi dan Desa Sidera. Per 2 Oktober 2018, upaya evakuasi korban terus dilakukan,  Tim Basarnas menemukan 15 korban dan sudah 7 alat berat yang diturunkan.

*source berbagai sumber

Mohon doa dan dukungan untuk segenap Sahabat DSH, mari kita bantu meringankan penderitaan saudara-saudara kita dengan donasi terbaik melalui Dompet Sejuta Harapan

Donasi untuk Palu, Donggala, Sulawesi Tengah


📟Bank Syariah Mandiri 037 008 3987
📟Bank Muamalat 526 000 4267
📟BNI Syariah 177 002 0103
📟BRI Syariah 103 114 8975
Semua a/n Dompet Sejuta Harapan
.
📲 Konfirmasi transfer &
🚚 Jemput Donasi : 085700001011

Scroll to Top