Hiasi 10 hari terakhir Ramadhan dengan I’tikaf di Masjid Agung Al Aqsha Kota Bersinar

Keutamaan bulan suci Ramadhan terlebih di 10 hari terakhirnya membuat muslimin berlomba-lomba mengoptimalkan ibadahnya. Melalui i’tikaf, umat islam dapat semakin khusyuk dalam mengoptimalkan amal ibadah di deteik-detik terakhir bulan suci Ramadhan. Melihat peluang amal yang terbuka lebar ini Takmir Masjid Agung Al Aqsha kembali menggandeng PDM Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Bikers Subuhan Klaten dan Dompet Sejuta Harapan (DSH) untuk memfasilitasi umat yang ingin menjalankan sunnah I’tikaf 10 hari terakhir Ramadhan. I’tikaf yang sudah rutin terselenggara tiap tahun ini kembali diadakan dari tanggal 25 Mei hingga 3 Juni 2019 di Masjid Agung Al Aqsha Klaten.
Kesadaran akan pentingnya amal ibadah dan kedekatan hamba kepada Rabb-nya yang semakin meluas di tengah masyarakat menjadikan peserta I’tikaf dari tahun ke tahun semakin meningkat. Terbukti di tahun ini, jumlah peserta melebihi ekspektasi panitia. Jika pada tahun sebelumnya peserta hari pertama hanya mencapai kisaran angka 300 sampai 400, pada Ramadhan 1440 H ini peserta I’tikaf tercatat lebih dari 500 peserta. Bahkan pada malam ganjil yakni malam ke-27, peserta hampir mencapai 1.200 peserta.
Ratusan peserta tersebut tidak hanya berasal dari Klaten dan sekitarnya namun juga dari berbagai daerah lain seperti Magelang hingga Pekalongan. “Saya dari Pekalongan langsung ke sini, Mbak.” Jelas seorang wanita paruh baya yang bermaksud mendaftar i’tikaf ke bagian registrasi di siang hari. Peserta rela menanti sejak siang meski registrasi baru di buka ba’da sholat tarawih. Beberapa peserta lain mengaku baru ikut mulai malam ke-26 karena baru saja sampai di kota Klaten, mudik. Masyaallah, I’tikaf di Masjid Al Aqsha Klaten bisa menjadi bagian moment mudik yang insyaallah menjadi amal ibadah dengan banyak keutamaannya.
Alhamdulillah, penyelenggaraan I’tikaf pada Ramadhan tahun ini semakin baik dari tahun sebelumnya. Kajian I’tikaf terselenggara dengan baik diisi oleh pemateri-pemateri berkompeten. Konsumsi buka, bagi peserta yang full time I’tikaf, maupun sahur bagi seluruh peserta dan panitia tercukupi. Bahkan banyak donatur bersedekah snack dan minum untuk dibagikan setelah kajian I’tikaf dan sahur maupun berdonasi uang untuk keperluan operasional dan fasilitas I’tikaf yang lain. I’tikaf yang tidak dipungut biaya ini semoga dapat menjadi jalan kebaikan dan keberkahan bagi seluruh pihak yang terlibat dan semoga dapat terselenggara rutin di tahun-tahun berikutnya.

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top