Mbah Suti, Lumpuh Kaki dan Halusinasi Tinggi

Mbah Suti, jompo berusia sekitar 80 tahun ini hidup sendiri dengan kondisi kedua kaki lumpuh dan halusinasi tinggi. Tanpa suami dan tanpa anak, Mbah Suti hidup di pekarangan sang adik yang beralamat di Ngaliyan RT 03/ RW 01, Nggesikan, Gantiwarno, Klaten. Sebelum kondisinya seperti saat ini, Mbah Suti tinggal di daerah Tempel, yang tidak jauh dari daerah Ngaliyan. Hingga ketika kesehatannya menurun dan daya ingatnya berkurang, Mbah Suti menetap di tempat sang adik tersebut.

Sebelum hunian dibangun semi permanen awal tahun 2018, Mbah Suti tinggal di pekarangan milik adiknya ini dengan hunian sementara berdinding terpal seadanya. Kemudian kabar kondisi Mbah Suti ini menuai perhatian dari beberapa komunitas di Klaten. Gabungan komunitas-komunitas tersebut kemudian membangun rumah semi permanen dengan material batako, papan triplek, dan bambu. Di hunian yang sekarang, ketika hujan turun, air dapat masuk melalui beberapa celah.

Alhamdulillah meski Mbah Suti tergolong bukan warga asli, namun warga sekitar tidak mengabaikan Mbah Suti. Maka setelah adiknya meninggal, keponakan Mbah Suti yang tinggal di samping hunian dan warga sekitar menjadi jalan penyambung hidup Mbah Suti. Kebutuhan Mbah Suti ditanggung bersama khususnya kebutuhan makanan sehari-hari. Karena kondisi fisik dan psikis yang tidak memungkinkan untuk memasak sendiri, warga terjadwal untuk memberikan makan dan minum siap konsumsi setiap harinya.

Hal tersebut sudah lama berlangsung, hingga salah seorang warga mencoba mencarikan santunan jompo. Melalui Pak Parmo, salah seorang duta Dompet Sejuta Harapan (DSH), beliau mengajukan santunan untuk Mbah Suti. Alhamdulillah, karena santunan untuk jompo menjadi salah satu program DSH, maka dari pengajuan hingga kunjungan tidak berjarak lama. Tepatnya pada akhir 2017, DSH mulai memberikan santunan untuk Mbah Suti berupa beras dan uang.

Selasa (22/1), DSH kembali melakukan kunjungan charity untuk Mbah Suti. Seperti yang sudah berjalan, beras tersebut diamanahkan kepada ketua RT sedangkan uang langsung diberikan kepada Mbah Suti. Alhamdulillah semoga santunan tersebut turut meringankan mbah suti maupun warga setempat. Jazakumullah khairan bagi para donatur.

Tinggalkan Komentar