Hadirkan Perpustakaan Bergerak di Dukuh Patikesit, Bawa Semangat Membaca untuk Anak Desa

Klaten, 8 Juli 2025 — Dompet Sejuta Harapan (DSH) kembali menghadirkan program Perpustakaan Bergerak, kali ini menyapa anak-anak di Dukuh Patikesit, Desa Pundungan, Kecamatan Juwiring, Klaten. Dalam kegiatan yang berlangsung hangat dan menyenangkan ini, sebanyak 20 anak dari lingkungan setempat mengikuti sesi membaca bersama yang dipandu oleh tim perpustakaan DSH dan didampingi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Raden Mas Said Surakarta.

Suasana ceria tampak sejak awal kegiatan. Anak-anak duduk berkelompok di bawah rindangnya pohon, dengan buku-buku bacaan yang menarik dan beragam genre mulai dari cerita rakyat, dongeng islami, hingga pengetahuan populer anak-anak. Kehadiran mobil perpustakaan DSH menjadi daya tarik tersendiri—tidak hanya menyuguhkan ratusan koleksi buku, tetapi juga menghadirkan pengalaman membaca yang menyenangkan dan interaktif.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk komitmen Dompet Sejuta Harapan dalam memperluas akses literasi ke pelosok desa. “Kami ingin menjangkau anak-anak yang selama ini mungkin belum akrab dengan buku. Melalui perpustakaan bergerak, kami berharap semangat membaca bisa tumbuh sejak dini,” ujar salah satu relawan DSH di sela kegiatan.

Mahasiswa KKN dari Universitas Raden Mas Said yang turut mendampingi, Latifah, menyampaikan kesannya selama kegiatan berlangsung. “Anak-anak sangat antusias, bahkan mereka berebut buku yang bergambar. Ini menjadi pengalaman berharga bagi kami sebagai mahasiswa untuk melihat bagaimana literasi harus benar-benar dibangun dari desa,” tutur Latifah.

Tak hanya para pendamping, anak-anak pun merasakan kegembiraan luar biasa. Salah satu peserta, mengatakan dengan polos, “Aku senang banget ada mobil buku datang. Aku tadi baca cerita tentang kucing yang baik hati. Pingin baca lagi besok.” Ungkapan sederhana itu mencerminkan betapa besar dampak kecil dari kegiatan ini bagi tumbuh kembang imajinasi anak.

Dengan pendekatan jemput bola seperti ini, DSH berharap anak-anak di daerah pelosok tak hanya menjadi penonton dalam era informasi, tetapi juga aktif membaca, berpikir kritis, dan berani bermimpi lebih tinggi. Program perpustakaan bergerak akan terus digelar secara berkala ke desa-desa lainnya, bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi dan komunitas lokal, demi menanamkan budaya baca yang inklusif dan berkelanjutan.

Scroll to Top