Memberi santunan kepada anak yatim memiliki makna yang mendalam. Bukan hanya tentang memberikan bantuan materi, tetapi juga tentang kasih sayang, perhatian, dan kepedulian terhadap golongan yang membutuhkan. Mari kita eksplorasi lebih lanjut mengenai keutamaan dan tujuan santunan untuk anak yatim.
Menyantuni anak yatim akan mendapatkan kedudukan yang mulia di hadapan Rasulullah SAW dan Allah SWT.
Disebutkan dalam sebuah hadist bahwa kedudukan orang yang gemar menyantuni yatim di surga akan sedekat jari telunjuk dan jari tengah dengan beliau.
أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا، وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا شَيْئًا
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya” -HR Bukhari-
Berdasarkan hadits tersebut, memberikan santunan dapat melunakkan hati. hati kita akan menjadi lebih lembut dan kebutuhan kita akan terpenuhi.
Adapun wujud kepedulian tersebut akan memberikan dampak dalam kehidupan di masyarakat khususnya bagi anak yatim.
1.Menumbuhkan Nilai Sosial Kemasyarakatan
Santunan untuk anak yatim membantu menumbuhkan nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Ini adalah bentuk kepedulian dan solidaritas terhadap sesama manusia.
2.Upaya Menuntaskan Kemiskinan
Anak yatim sering kali berada dalam kondisi kurang mampu. Dengan memberikan santunan, kita berkontribusi dalam upaya menuntaskan kemiskinan dan memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.
3.Memupuk Pribadi yang Baik
Melalui santunan, kita memupuk pribadi yang baik, berbagi, dan berkasih sayang terhadap sesama. Ini adalah bagian dari ajaran Islam yang mengajarkan kebaikan dan kepedulian.
4.Mempererat Tali Persaudaraan
Dengan saling membantu dalam beramal baik, kita mempererat persaudaraan sesama muslim. Santunan menjadi jembatan yang menghubungkan kita dengan anak yatim dan keluarganya.
5.Menjadi Jembatan Kebaikan yang Amanah
Kita menjadi jembatan kebaikan yang amanah bagi kaum aghnia (mampu) dan kaum yatim serta piatu. Dengan memberikan santunan, kita berperan dalam menghubungkan rezeki dengan yang membutuhkan.